• Skip to primary navigation
  • Skip to content
  • Skip to primary sidebar

Abdullah Adnan

Blogger | Motovlogger

  • Home
    • Tentang Saya
    • Arsip Blog
  • Youtube
  • ADN Autoshop
  • Show Search
Hide Search

Review Helm Arai RX7 RR5, Kenapa Pilih Helm Arai?

adnanomatic · Apr 6, 2018 · Leave a Comment

Kamu pasti sudah tahu kalau helm merupakan perangkat wajib saat mengendarai sepeda motor. Dipakenya di kepala, bukan di dengkul, bukan juga di jinjing. Apalagi gak pakai helm, Goblok itu namanya. Di artikel ini saya mau review helm Arai dari sudut pandang saya pribadi.

Nah di pasaran, helm harganya mulai dari Rp50.000 (yang terbuat dari plastik ember) sampai puluhan juta rupiah. Kamu pasti mikir itu juga kalau punya otak, kok helm bisa semahal ini? Jawabannya sederhana, karena kepala gak ada yang jual. Kalau ada saya mau satu deh, buat cadangan.

Pertengahan 2017, alhamdulillah allah memberikan rezeki diatas rata-rata untuk saya. Meskipun saya tetap takut kalau ini adalah istidraj. Nah dari kelebihan rezeki itulah saya berkesempatan untuk membeli helm premium pertama saya yaitu Arai RX7 RR5.

Jadi ditulisan ini saya hanya ingin berbagi suka dan duka menggunakan helm Arai. Bisa dibilang ini merupakan Review helm Arai RX7 RR5.

Review Helm Arai

Pilih Helm Arai Karena Bentuknya

Kepala saya berkarakteristik bulat, kalau tidak bulat bukan kepala saya. Maksudnya, ada beberapa kepala yang lonjong, dagu persegi, dan lain-lain. Hal ini terlihat jelas waktu saya sempat dibotak, kepala gundul klimis dengan telinga mengacung.

Lalu apa hubungannya dengan Helm Arai? Begini, kalau kamu perhatikan helm arai itu memiliki shell yang bulat hampir sempurna. Arai menyebutnya R75 Shape. Katanya sih agar ketika crash, bentuk bulat helm mengurangi friksi dengan hambatan yang dilaluinya.

Hal lain yang membuat saya suka dari helm ini adalah hadirnya Sidepod. Apa itu Sidepod? Kalau kamu perhatikan di sebelah kiri dan kanan helm Arai, pada bagian ujung visor itu tertutup oleh sebuah Sidepod. Jadi mekanis buka tutup helm tidak terlihat. Sangat berbeda dengan helm pada umumnya.

Selanjutnya, saya menyukai bentuk Visor Arai yang di depannya terdapat sebuah ventilasi udara. Hal ini tidak saya temui di helm manapun. Ketika hal diatas jadi alasan utama saya memilih helm ini.

Ukuran helm Arai untuk kepala saya ada di size S. Awalnya saya merasa kekecilan, tapi ternyata pakai helm full face memang harus seperti ini. ๐Ÿ˜€

review helm arai

Kenyamanan Helm Arai Juara

Saya memang belum pernah menggunakan helm premium lain untuk riding, baru Arai ini. Tapi saya berani mengeluarkan statement tersebut karena saya merasakannya. Riding non-stop 3-4 jam menggunakan Arai RX7 RR5 tidak membuat kepala saya pegal / pusing sedikit pun. Malah punggung yang pegal, karena pake motor ayam jago.

Aliran udara yang melewati 6 ventilasi begitu terasa ketika kecepatan menyentuh 60km/h. Selama perjalanan kepala saya tetap dingin, hal ini jelas penting. Ada pepatah mengatakan, selesaikan masalah dengan kepala dingin, bukan?

Cheekpad (busa pipi) Arai RX7 RR5 ini terasa begitu lembut. Meskipun kadang meninggalkan bekas kalau riding terlalu lama. But itโ€™s not a big deal. Terbayarkan sama kenyamanan yang ditawarkan.

Saat saya jalan-jalan ke geopark ciletuh sukabumi pekan lalu, sepanjang perjalanan helm ini memberikan kenyamanan.

Berapa Harga Helm Arai?

Helm saya ini termasuk helm jadul yah, satu tingkat dibawah varian terbaru yaitu RX7X. Lalu statusnya juga tidak baru, yakni secondhand dengan kondisi barang 95% lah.

Arai ini saya beli dengan harga Rp3.800.000, harga ini helm only. Maksudnya tidak ada dus, buku, dan sarung helm. Mungkin kalau lengkap bisa diatas ini.

Tapi rekan saya bilang harga ini termasuk murah melihat kondisi barangnya.

Sempat Pakai Helm KBC dan KYT RC7

Helm fullface pertama saya itu KYT RC7, saya beli seharga Rp285.000 sekitar tahun 2011. Shellnya masih awet sampai sekarang, hanya busa yang perlu di rekondisi. Ukurannya longgar sekali, karena dulu saya belum paham fitting helm.

Lalu saya coba beli KBC seharga Rp650.000, flat visornya bikin helm ini ganteng untuk ukuran entry-level. Saya masih ingat, ukurannya XL. Di kepala saya dengan lingkar 55cm masih terasa longgar. Berbeda dengan Arai, saya wajib pakai ukuran S.

Dari situ saya tahu, setiap helm punya size chartnya masing-masing.

Penutup

Itu dia pembahasan mengenai review helm Arai pertama saya. Kedepannya mungkin kalau ada rejeki lebih saya kepincut sama motif Arai Nakagami, Haga, atau Nakano. Sempet sih pengen ganti Shoei X-Spirit / X14, karena bentuknya unik lonjong ke belakang.

Jika artikel ini bermanfaat, silahkan tinggalkan jejak kalian di kolom komentar ya.

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Google+ (Opens in new window)

Artikel Lainnya:

  • Jalan-Jalan Ke Geopark Ciletuh Sukabumi
  • Ganti Kanvas Rem Honda Sonic 125, Bisa Pakai Tiger Revo
  • Penyebab Bensin Tidak Masuk Ke Ruang Bakar Motor
  • Mengatasi Bunyi Klotok Honda Sonic 125, Ada Celah Antara Piston dan Boring
  • Ganti Selang Radiator Honda Sonic

Thought Arai, Helm, Otomotif, Shoei

Reader Interactions

Jangan lupa share dan comment ya! Cancel reply

Primary Sidebar

  • View adnanomatic’s profile on Twitter
  • View adnanomatic’s profile on Instagram
  • View abdullahadnan’s profile on LinkedIn
  • View adnanomatic’s profile on YouTube

Banyak yang baca

  • Salah Satu Penyebab Bensin Gak Turun: Selang Vakum
  • Penyebab Bensin Tidak Masuk Ke Ruang Bakar Motor
  • Mengatasi Brebet Pada Karburator PWK28
  • Pengalaman Upgrade RAM dan SSD di Macbook Pro
  • Demam Mereng-mereng

Tulisan Terbaru

  • Review Helm Arai RX7 RR5, Kenapa Pilih Helm Arai?
  • Jalan-Jalan Ke Geopark Ciletuh Sukabumi
  • Tips Touring Motor & Riding Jarak Jauh: Mengenal Apa Itu Riding Pace / Tempo Berkendara
  • Lagi Riding Santai, Eh Ada Razia Sunmori di Lembang
  • Ganti Kanvas Rem Honda Sonic 125, Bisa Pakai Tiger Revo

Alexa Rank

Copyright © 2018 · Monochrome Pro on Genesis Framework · WordPress · Log in

  • Instagram
  • Twitter
  • LinkedIn
  • G+
  • Facebook
  • Youtube